Profil Desa
1. Geografis Desa
Secara administratif Desa Darmakradenan termasuk dalam wilayah Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, terletak di sebelah barat Kecamatan Cilongok dan berada di daerah selatan Kabupaten Banyumas. Dari ibukota Kecamatan Ajibarang, Desa Darmakradenan berjarak sekitar 7 km yang dapat ditempuh dengan angkutan umum pedesaan dalam waktu 30 menit. Sedangkan dari pusat Kabupaten Banyumas berjarak sekitar sekitar 32 km dengan waktu tempuh menuju ibukota kabupaten sekitar 60 menit jika menggunakan kendaraan pribadi.
Desa Darmakradenan terdiri atas empat dusun yaitu Dusun I berada di tengah desa yang terbagi dalam tiga RW, Dusun II berada di sebelah selatan desa yang terbagi dalam dua RW, Dusun III berada di sebelah timur desa yang terbagi dalam tiga RW, dan Dusun IV berada di sebelah barat desa yang terbagi dalam dua RW.
Luas wilayah Desa Darmakradenan adalah 1.184.245 ha dengan batas-batas desa sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Gancang
Sebelah Barat : Desa Paningkaban
Sebelah Selatan : Desa Tipar Kidul
Sebelah Timur : Desa Karang Bawang
Desa darmakradenan memiliki konfigurasi berupa pegunungan dengan ketinggian antara 250 – 750 m di atas permukaan laut (dpl), sehingga tergolong darata sedang dan sebagian pada dataran tinggi. Sebagian tanahnya berupa tanah berbatuan, tanah sawah, dan tanah darat.
2. Kependudukan
Jumlah total penduduk 9382 jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4707 jiwa, jumlah penduduk perempuan sebanyak 4675 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 3560 KK. Hampir seluruh penduduk pernah mengecap bangku sekolah dasar meskipun terdapat penduduk yang tidak tamat dan buta huruf. Sebagian besar penduduk mata pencaharian pokoknya sebagai petani, sedangkan yang lainnya sebagai buruh tani, wiraswasta, pengusaha, pengrajin, pedagang, PNS, TNI/Polri, penjahit, sopir, karyawan swasta, tukang kayu, tukang batu, guru swasta dan montir. Semua penduduk menganut agama Islam. Terdapat juga penduduk yang cacat mental dan cacat fisik.
3. Kondisi Sosial Ekonomi
Pada sektor pertanian tanaman pangan, luas tanam padi 100,485 ha, jagung 12 ha, kacang kedelai 3,5 ha, kacang tanah 6,5 ha dan ubi kayu 15 ha. Jumlah total rumah tangga petani adalah 1.813 RTP dengan rincian rumah tangga yang memiliki lebih dari 1,0 ha lahan pertanian tanaman pangan sebanyak 127 RTP, rumah tangga yang memiliki 0,5 – 1,0 ha lahan pertanian tanaman pangan sebanyak 1262 RTP, rumah tangga yang memiliki kurang dari 0,5 ha lahan pertanian tanaman pangan sebanyak 424 RTP dan rumah tangga yang tidak memiliki lahan pertanian tanaman pangan sebanyak 360 RTP. Rumah penduduk yang berdinding tembok dimiliki 1524 keluarga, 697 keluarga rumahnya berdinding bambu dan 213 keluarga rumahnya berdinding kayu. Rumah penduduk yang berlantai keramik dimiliki 708 keluarga, 631 keluarga rumahnya berlantai semen dan 897 keluarga rumahnya berlantai tanah. 355 keluarga memiliki TV, 342 keluarga memiliki sepeda motor, 45 keluarga memiliki mobil, 16 keluarga memiliki ternak besar dan 908 keluarga memiliki ternak kecil. Gambaran umum kesehatan masyarakat cukup baik, namun terdapat beberapa penyakit yang masih diderita masyarakat yaitu muntaber, demam berdarah, ISPA/paru-paru dan lever. Sedangkan gizi pada balita secara umum baik, tetapi masih terdapat beberapa balita yang menderita gizi buruk. Keamanan dan ketertiban desa cukup terkendali meskipun pernah terjadi kasus pencuian yang korbannya penduduk setempat.
4. Kelembagaan Desa
Jumlah aparat pemerintahan desa sebanyak 12 orang yang pendidikan terakhirnya SLTA dan S1. Badan Perwakilan Desa BPD memiliki anggota 9 orang yang pendidikan terakhir ketuanya adalah SLTA. Organisasi pemuda memiliki anggota 35 orang. Kelembagaan ekonomi memiliki satu unit industri kerajinan dengan tenaga kerja sebanyak 30 orang, satu unit industri makanan dengan tenaga kerja sebanyak enam orang, 47 unit warung kelontong, 30 unit angkutan, satu unit usaha peternakan dengan dua orang tenaga kerja dan satu unit usaha perkebunan dengan 50 tenaga kerja. Pada lembaga pendidikan memiliki empat unit TK dengan 11 guru dan 165 murid serta lima unit SD/sederajat dengan 45 guru dan 1050 murid. Sedangkan pada pendidikan keagamaan memiliki 10 unit lembaga pendidikan keagamaan dengan 15 pengajar dan 750 peserta didik. Pada lembaga keamanan memiliki 10 unit pos kamling dengan 47 hansip/sejenisnya.
Potensi Desa
1. Sumber Daya Alam
Desa Darmakradenan memiliki sawah irigasi ½ teknis seluas 53,289 ha, sawah tadah hujan seluas 53,315 ha dan tegal/ladang seluas 74,58 ha. Tanah perkebunan milik negara seluas 197,400 ha dan tanah perkebunan swasta seluas 227,650 ha. Tanah fasilitas umum yang merupakan kas desa seluas 24,86 ha, lapangan seluas 7,000 ha, perkantoran pemerintahan seluas 516 ha dan lainnya seluas 3,766 ha. Jarak ke ibukota kecamatan terdekat adalah 6,5 km dengan jarak tempuh selama ¼ jam. Jika menggunakan kendaraan umum dapat ditempuh selama ½ jam. Mengalami musim hujan selama empat bulan dengan suhu rata-rata harian 27° C. Sebagian besar tanah berwarna hitam dengan kedalaman 30 m. Sektor kehutanan milik negara seluas 197,400 ha. Memiliki dua buah sungai yang tercemar dan keruh tetapi tidak mengalami pendangkalan.
2. Sarana dan Prasarana
Prasarana transportasi darat meliputi jalan desa yang kondisinya baik sebanyak tiga unit dan jalan tanah yang kondisinya rusak sebanyak lima unit, jalan antar desa/kecamatan kondisinya baik sebanyak satu unit, jembatan desa yang merupakan jembatan beton dan kondisinya baik sebanyak satu unit, jembatan antar desa/kecamatan yang merupakan jembatan beton sebanyak dua unit serta memiliki tiga unit pangkalan ojek. Sarana transportasi darat berupa bus umum, truk umum, angkutan pedesaan dan ojek. Prasarana komunikasi berupa wartel, kantor pos pembantu, TV umum, radio dan parabola. Prasarana air bersih berupa sumur gali, mata air, hidran umum dan MCK. Prasarana pemerintahan meliputi balai desa, mesin ketik, meja, kursi, almari arsip, balai dusun dan kendaraan dinas. Prasarana peribadatan berupa masjid sebanyak sembilan buah dan 27 mushola. Prasarana meliputi satu unit lapangan sepakbola, lima unit lapangan bulutangkis dan tiga unit lapangan voli. Prasarana kesehatan berupa satu unit puskesmas pembantu dan 10 unit posyandu. Sedangkan sarana kesehatan memiliki enam orang dukun terlatih dan seorang bidan desa. Prasarana pendidikan yang merupakan milik sendiri berupa lima SD/sederajat, empat TK, 10 TPA dan 207 lembaga pendidikan agama. Prasarana listrik dari PLN sebanyak 2603 unit.
3. Potensi Ekonomi Desa
Jumlah penduduk usia 15-55 tahun yang merupakan angkatan kerja 5464 orang, jumlah penduduk usia 15-55 tahun yang masih sekolah 216 orang, jumlah penduduk usia 15-55 tahun yang menjadi ibu rumah tangga 1713 orang, jumlah penduduk usia 15-55 tahun yang bekerja penuh 948 orang dan jumlah penduduk usia 15-55 tahun yang bekerja tidak tentu 831 orang. Produk domestik desa bruto berupa tanaman padi, jagung, kedelai, ubi kayu, kacang tanah dan industri kapur. Pada sektor pertanian jumlah rumah tangga petani 1223 rumah tangga dengan jumlah total anggota rumah tangga petani 4378 orang, dan jumlah rumah tangga buruh tani 112 rumah tangga dengan jumlah total anggota rumah tangga buruh tani 151 orang. Pada sektor industri jumlah rumah tangga industri 44 rumah tangga dengan jumlah total anggota rumah tangga industri 88 orang, dan jumlah rumah tangga buruh industri 656 rumah tangga dengan jumlah total anggota rumah tangga buruh industri 872 orang. Jumlah kepala keluarga 2674 dengan rincian 882 keluarga pra sejahtera, 462 keluarga sejahtera 1, 859 keluarga sejahtera 2, 293 keluarga sejahtera 3, 115 keluarga sejahtera 3 plus. Hanya sebagian kecil masyarakat yang tidak memiliki aset tanah. Aset sarana transportasi umum berupa ojek dimiliki oleh 78 orang dan mini bus dimiliki oleh sembilan orang. Aset industri dan mesin pertanian meliputi penggilingan padi yang dimiliki oleh tiga orang, traktor dimiliki oleh empat orang, pabrik pengolahan hasil pertanian dimiliki oleh tiga orang dan mesin bubut dimiliki oleh satu orang.
Sejarah Desa
Pada saat Perang Diponegoro berakhir tahun 1830 tersebutlah seorang bangsawan bernama Raden Sudarmo, Raden Sudarmo bersama seorang cantrik yang tidak diketahui namanya melakukan perjalanan tanpa tujuan untuk melarikan diri dari penjajah. Kedua orang yang merasa kelelahan akhirnya sampai di suatu tempat yang sampai sekarang disebut Nyai Lumpang.
Pembangunan
Pemerintah desa bersama masyarakat bekerja bersama untuk memajukan dan mengembangkan desa melalui pembangunan yang efektif. Pembangunan yang kami lakukan mengedepankan kearifan lokal yang mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi, sektor kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan pemukiman desa kami.
Lembaga Pemerintahan
Lembaga Pemrintahan desa sellau berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk warga. Kami harap dengan adanya media publikasi ini, kami dapat lebih dekat dengan warga.
“
Keterbukaan informasi menjadi salah satu amanat UU Desa Pasal 86!
Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.