Pilih Laman

PusInfoDarma_ Intensitas hujan di Banyumas Raya belakangan ini makin tinggi. Bahkan, hujan deras yang megguyur mengancam beberapa desa di wilayah Kecamatan Ajibarang, terutama Desa Darmakradenan.

Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun tapatnya ketika memasuki penghujan desa ini kerap terjadi musibah bencana tanah longsor. Sedikitnya ada delapan lokasi rawan longsor di Desa yang dihuni 3560 kepala keluarga (KK) atau 10.650 jiwa tersebut. Kebanyakan terletak di RW 1,2,3,4,5,8 dan 9.Selain kerap
mengancam rumah, jalan penghubung Darmakradenan-Gumelar pun menjadi ancaman berikutnya. Sebab, tebing disekitar jalan itu kemiringannya tegak lurus.

Kepala Desa Darmakradenan mengakui bahwa wilayah setempat tidak layak dijadikan tempat permikuman. Bapak nomor satu di Desa Darmakradenan juga menjelaskan, wilayah setempat masih potensial terjadi longsor pada musim penghujan. Alasannya karena permukiman itu berada di perbukitan dengan kemiringan tanah antara 48 hingga 60 derajat.Dengan demikian, air tidak dapat meresap langsung ke tanah melainkan langsung mengalir ke bawah. OLeh karena itu, daerah setempat potensial terkena longsor.

Selain itu, drainase di daerah tersebut tidak bagus.Untuk menghindari kemungkinan yang terjadi, aparat Desa Darmakradenan meminta agar warga makin waspada. Disamping itu, desa memberikan arahan kepada warga yang permukimannya dibawah tebing untuk mengungsi yang dianggap cukup nyaman, bila hujan lebat.

“Disini kontur tanahnya cukup labil, dan rentan terjadi bencana tanah longsor terutama saat penghujan datang,” tambah Kades Darmakradenan Harjono melalui akunnya beberapa waktu lalu.Selain itu, kata dia, warga diminta untuk memperbaiki dan membuat saluran air tepat diatas tanah bertebing, serta menebang sejumlah pohon untuk mengurangi beban tanah. Dengan demikian, jika hujan melanda aliran air bisa mengalir, dan bencana alam tanah longsor tidak meluas. Untuk itu pihaknya berpesan kepada warga agar tetap waspada saat penghujan datang.

Bagikan Berita