Pilih Laman
Pembangunan Wisata Karst Darmakradenan Gagal

Pembangunan Wisata Karst Darmakradenan Gagal

gua

Goa Lawa Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang

Rencana pembangunan objek wisata karst dan goa alami dengan menggali potensi Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang mandek. Bahkan, sampai saat ini belum ada kabar kapan proyek pembangunan akan terealisasi.

Padahal, masterplan dan detail interior design (DED) wisata karst yang sempat dibuat oleh Pemkab Banyumas telah selesai pada 2008 dan saat itu telah dianggarkan dari Pemerintah Provinsi Jateng.

Alokasi dana untuk pembangunan wisata di Desa Darmakradenan sebesar Rp 350 juta. Dana itu untuk membangun jalan, terminal, serta kios-kios, outbond dan lapangan tenis. Pembangunan itu untuk mendukung jalan menuju lokasi lima gua, meliputi Goa Sumur, Damar, Lawa, Kemit, Mal, dan Goa Barat.

Kasi Pemberdayaan Industri Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Agus Suroto mengaku rencana pembangunan objek wisata alam sudah matang, bahkan anggarannya telah disediakan namun terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan proyek pembangunan gagal terlaksana.

Alasan gagalnya pembangunan wisata alam Desa Darmakrandena, sambung dia, salah satunya kurang dukungan dari warga masyarakat setempat.

Saat itu, warga terkesan memanfaatkan pembangunan objek wisata dengan menaikan harga tanah untuk akses menuju wisata di atas kewajaran.

“Nilai tawar harga pembebasan tanah milik warga terlalu tinggi. Warga sepertinya diprovokasi oleh pihak luar, sehingga memasang harga tanah yang tidak wajar,” katanya.

Tidak adanya titik temu antara pemerintah daerah dan warga masyarakat, mengakibatkan rencana pembangunan objek wisata alam Desa Darmakradenan tak kunjung terealisasi, bahkan anggaran yang sudah turun akhirnya dikembalikan ke Pemerintah Provinsi Jateng.

Sumber: Suara Merdeka

Pembangunan Wisata Karst Darmakradenan Gagal

Usaha Jasa Konveksi Darmaradenan Makin Tumbuh

Jasa Konveksi

Salah satu pekerja konveksi sedang mengerjakan pesanan baju dari Jakarta

Darmakradenan_ Usaha jasa konveksi di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang bekalangan ini kian tumbuh. Tumbuhnya usaha ini telah membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar, serta diharapkan dapat mengurangi angka urbanisasi.

Berdasarkan data yang dihimpun di Kantor Pemerintah Desa Darmakradenan, mencatat terdapat 15 rumah tangga yang mendirikan usaha jasa konveksi. Padahal, sebelumnya usaha jasa konveksi di desa itu hanya terdapat enam rumah tangga. Masing-masing rumah tangga terdapat dua sampai tiga mesin jahit.

Kasi Kesejahteraan dan Pemberdayaan (Kesdaya) Desa Darmaradenan, Ahmad Miftah mengatakan tumbuhnya usaha jasa konveksi lantaran order dari Jakarta dalam kurun waktu empat bulan terakhir terus mengalir. Bahkan, momen Ramadan order yang diterima dari Jakarta semakin meningkat.

“Di sini sudah terbentuk kelompok-kelompok baru usaha jasa konveksi. Ini semakin menggairahkan perekonomian warga setempat,” katanya.

Dia menambahkan tingginya order ini telah membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar. Apalagi perusahaan konveksi di Jakarta berani menyediakan peralatan menjahit untuk memperlancar orderannya.

“Mesin jahit yang digunakan selain milik pribadi, tidak sedikit pula yang dipinjami oleh perusahaan konveksi di Jakarta,” kata Miftah.

Pemilik usaha jasa konveksi Nur Hayanto juga mengakui mesin yang digunakan sebagian dipinjami dari perusahaan konveksi di Jakarta. “Saya kewalahan memenuhi order yang terus meningkat. Apalagi mesinnya hanya satu, jadi akhirnya dipinjami dari Jakarta,” katanya.

Dia menambahkan dalam 10 hari bisa mencapai 100 lusin. Rata-rata jasa konveksi mampu mengirim pesanan hingga 1000 lusin pakaian anak dan dewasa. Adapun upahnya berkisar antara Rp 17.500 – Rp 25.000 per hari.

Ekonomi Keluarga

Keberadaan usaha jasa konveksi ini memberikan dampak positif bagi warga sekitar karena dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga. Saat ini warga yang bekerja tidak hanya berasal dari Darmakradenan saja, melainkan dari wilauah Kecamatan Jatilawang, Pekuncen dan sebagian dari Kabupaten Cilacap.

Salah satu karyawan usaha jasa konveksi Diwan (41) menuturkan penghasilan menjadi buruh konveksi sangat membantu untuk menambah pemasukan keluarga. “Saya memilih pulang kampung dan mending bekerja di sini. Hasilnya lumayan untuk tambahan hidup keluarga,” ucapnya.

Pembangunan Wisata Karst Darmakradenan Gagal

19 Peserta Calon Perangkat Desa Mengikuti Ujian Tertulis

Tes P3D

Peserta Calon Perangkat Desa Saat Mengikuti Ujian Tertulis

PusInfoDarma, Darmakradenan_ Sedikitnya 19 orang mengikuti tes penyaringan calon perangkat Desa, Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang. Ujian tertulis calon perangkat desa ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa, Senin (27/10) baru-baru ini.

Dalam jadwal, pelaksanaan penjaringan ini diawali pendaftaran calon peserta yang dilaksanakan tanggal 13 sampai dengan 20 Oktober 2014 dan seleksi administrasi tanggal 24 Oktober 2014 kemarin.

Hal lain Untuk menjaga transparansi pelaksanaan penyaringan panitia memperketat pengawasan, diantara mengambil satu orang anggota untuk membuat soal dan  tidak melibatkan anggota lainnya, hal ini juga untuk menjaga kebocoran soal ujian.

Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) Sangad Riyadi mengatakan, pelaksanaan penjaringan dan pengangkatan calon Perangkat Desa untuk Kasi Pemarintahan dan Staf Kasi Kesdaya II ini sudah memasuki tahap penyaringan.

Jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 20 orang, yang dinyatakan lulus administrasi hanya satu orang. “Satu orang dinyatakan tidak lolos, karena masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi.” Ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, penyaringan Perangkat Desa ini terdiri dari 6 peserta laki-laki dan 13 peserta perampuan, masing-masing memiliki pendidikan sarjana sebanyak 4 orang, diploma 2 orang dan yang lain berpendidikan SLTA atau sederajat sebanyak 7 orang.

Saat pelaksanaan tes Jumlah soal yang disiapkan ada 100 pertanyaan berupa pilihan ganda. Adapun materi soal untuk formasi Kasi Pemerintahan terdiri dari UUD 45, UU 32 tahun 2004 Pengetahuan umum, Bahasa Indonesia, dan Matematika, sementara untuk formasi staf Kasi Kesdaya ditambah soal tentang keagamaan.

Hasil akhir ujian tertulis Panitia Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa saat itu juga langsung merekap nila ujian. Menurut data yang diperoleh nilai tertinggi untuk formasi Kasi pemerintahan diraih oleh Aries Wahyu Wicaksono dengan nilai 99, sedangkan peringkat kedua Siti Samroh dengan nilai 81, dan peringkat ketiga diraih oleh Kastini dengan nilai 80, sementara di formasi Staff Kasi Kesdaya II peringkat tertinggi diraih oleh Sukron Abidin dengan nilai 63, peringkat kedua diraih oleh Kristianto dengan nilai 58, sedangkan peringkat ketiga diraih oleh Ariyanto dengan nilai 51.

Dari jumlah keseluruhan nilai yang diraih peserta sudah ditambahkan nilai pengabdian, dedikasi, loyalitas dan sifat tidak tercela (PDLT). Rangkuman nilai tersebut juga akan dilaporkan panitia penjaringan dan penyaringan kepada Kepala Desa Darmakradenan pada Selasa (28/10). Panitia juga akan melaporkan ke Badan Permusyawaratan Desa pada Kamis (30/10) mendatang.

Kepala Desa Darmakradenan Harjono, selaku penanggungjawab mengatakan, Panitia Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa betul-betul secara transparan dan tidak ada rekayasa apapun. “Ini semua nilai murni dari peserta dan tidak ada bocoran soal”. Ungkapnya.

Beliau juga berharap Calon Perangkat Desa terpilih untuk siap bekerja dan siap melayani masyarakat, serta segera menyesuaikan dan untuk segera melaksanakan tugasnya secara baik. (ip79).

GDM Gelar Lokalatih Desa Informasi

GDM Gelar Lokalatih Desa Informasi

PusInfoDarma, Baturaden_ Gerakan Desa Membangun menggelar Pelatihan Program Desa 2.0 di Wisma Indria Prana Baturaden, Banyumas.

Acara yang di gelar sejak Senin (27/10) kemarin dihadiri oleh perwakilan dari desa-desa di Kabupaten Banyumas diantaranya Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Desa Kalibagor Kecamatan Kalibagor, Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas, Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang, Desa Ajibarang Wetan, Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor dan juga dari lain Kabupaten yaitu Desa Bangsri Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

Pelatihan Desa 2.0 yang disupport oleh Gedhe Foundation merupakan tindak lanjut bagi desa-desa yang sudah konsisten mengisi website desa masing-masing, bertujuan juga untuk memperluas bagi desa yang belum memiliki portal desa. Pendalaman atau pengetahuan tentang Sistem Informasi Desa, maupun dalam menulis berita atau konten di website desa juga mejadi tujuan pelatihan.

Hadir juga dalam acara tersebut Budi Satrio selaku Bendahara di Gedhe Foundation. Dalam acara terpisah dia mengatakan, tujuan diadakan pelatihan ini juga Untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengolah informasi.

“Setidaknya ada tiga poin yang krusial untuk dikawal dalam pengelolaan informasi di perdesaan, pertama adalah perencanaan pembangunan berbasis data desa yang partisipatif, kedua pengelolaan aset dan tata kelola keuangan desa, dan ketiga penguatan kapasitas sumber daya manusia.” Katanya, saat ditemui Selasa (28/10).

Dalam pengelolaan informasi di perdesaan, kata mantan Kepala Desa Melung ini, nantinya akan diinformasikan dalam bentuk website dan sistem informasi desa yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Dia juga menambahkan, dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan harus dimulai dengan akses dan pemahaman masyarakat terhadap data dan informasi. “Itulah inti dari desa 2.0, yakni membangkitkan desa dengan partisipasi masyarakat melalui data dan informasi.” Pungkasnya.

Kepala Desa Wlahar Wetan Dodit Widodo, ST, yang ikut hadir dalam acara tersebut menurutnya, keterbukaan informasi melalui website desa sangat dibutuhkan dan bermanfaat dalam kehidupan masyarakat di desa, karena masyarakat dengan mudah dapat mengetahui segala informasi yang ada di website desa, khususnya di Desa Wlahar Wetan.

Hal lain juga diungkapkan Defi Riyani (22), Dalam pelatihan, bukan hanya pelatihan menulis di web, namun ada juga pelatihan dasar komputer. “Dalam pelatihan dasar komputer kita mencoba untuk menemukan solusi tentang masalah yang sering terjadi pada komputer, terutama virus yang sangat menjengkelkan.” Terang staff Kaur Umum asal Desa Dermaji ini.

Peserta dilatih mulai dari pengenalan perangkat komputer sampai pengenalan software. Diajari juga tentang penanganan permasalahan-permasalahan atau kerusakan pada komputer, Instalasi komputer, pengelolaan website desa, pengelolaan dan pengemasan konten, media sosial, dan juga aplikasi Mitra Desa.

“Setelah kegiatan pelatihan ini, peserta diharapkan bisa mengaplikasikan apa yang telah didapat. Terutama untuk bisa lebih cepat menulis konten atu berita kegiatan desa baik bidang pembangunan maupun promosi desanya.” Jelas Aria Rizki, salah satu fasilitator. (ip79).