Warga bersama jajaran Polsek Ajibarang saat menggrebek tempat yang diduga sebagai praktek ajaran aliran sesat.
Ajibarang, darmakradenan.desa.id_ Seratusan warga Desa Karangbawang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, menggerebek sebuah rumah yang diduga sebagai tempat aktivitas pengajian aliran sesat, Rabu (29/3) dini hari.
Aksi penggerebekan rumah tersebut dilatarbelakangi karena ajaran yang diberikan Damiri, ustadz yang diduga mengajarkan aliran sesat sudah meresahkan warga. Pria berusia 50-an tahun asal Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang mengajarkan cara salat yang berbeda dengan syariat Islam yang baku.
Namun, dalam penggerebekan warga tidak melakukan aksi anarkis karena dicegah oleh aparat kepolisian. Polisi juga mengamankan tempat tersebut “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan polisi mengamankan Damiri yang diduga sebagai guru dan seorang muridnya ke Mapolsek Ajibarang,” kata Kapolsek Ajibarang AKP Sapardi.
Kepala Desa Karangbawang, Budi Supraptoro, mengatakan, warga resah sejak munculnya kegiatan pengajian di desa tersebut. Pengajian yang dilakukan Damiri dan anak buahnya ini dinilai menyesatkan.
Dalam pengajian itu, kata dia, ustadz menyarankan jamaahnya melakukan praktik salat sesuai ajaran ustadz berupa gerakan-gerakan yang tidak seperti diajarkan dalam agama Islam. Cara sembahyang mirip gerakan agama Hindu.
Kemudian, cara berwudlu juga sangat berbeda dengan ajaran Islam yang dipahami warga selama ini. Airnya disunahkan pakai air sirih. Ustadz juga tidak mewajibkan salat Jumat maupun salat di masjid.
Ajaran yang didapatkan dari penafsiran terjemahan Alquran ini pun telah diyakini dan diikuti sekitar 22 orang termasuk anggota keluarga dan sejumlah warga Desa Karangbawang.
Sementara itu, keesokan harinya, Damiri dan pengikutnya dimediasi dengan warga masyarakat di Ajibarang di Mapolsek Ajibarang. Hadir dalam mediasi tersebut, muspika/Forkompin Ajibarang dan Polres Banyumas, perwakilan dari MUI, MWC NU dan Pemimpin Cabang Muhammadiah Ajibarang, KUA dan tokoh masyarakat.
Dari mediasi itu, Damiri mengaku materi yang diajarkan tidak menggunakan alquran tapi menggunakan terjemah alquran dan tidak mengakui hadits. Hasil mediasi tersebut, masing-masing tokoh masyarakat dan lembaga merekomendasikan bahwa kelompok Damiri beserta pengikutnya sesat dan menyesatkan, termasuk inkar sunah.
Damiri beserta pengikutnya akhirnya menyadari kekeliruanya dan akan kembali ke ajaran yang benar sesuai dengan yang dianut oleh masyarakat Islam pada umumnya. (ip79)
Camat Ajibarang, Alex Teguh Wibawa (Tengah) saat menyampaikan sosialisasi pembentukan panitia seleksi rotasi jabatan perangkat desa di Desa Darmakradenan, Selasa (27/9). Kemarin.
PusInfoDarma_ Untuk memenuhi kebutuhan Sekretaris Desa sejak akhir September 2015 mengalami kekosongan, maka sesuai Peraturan Daerah no 7 tahun 2016, Kepala Desa harus membentuk Panitia Seleksi (Pansel) untuk memilih Sekertaris Desa (Sekdes) Definitif dari perangkat desa dengan jabatan Kadus atau Kasi atau Kaur melalui seleksi dengan beragam penilaian, baik administratif, masa kerja, taat aturan, loyalitas, kinerja maupun presentasi.
Acara sosialisasi yang digelar di Pendopo Desa Darmakradenan yang dihadiri dari berbagai lembaga yang ada di Pemerintahan Desa Darmakradenan berjalan sesuai rencana, Selasa (27/9) kemarin.
Dalam penyampaiannya, Alex Teguh Wibawa M,S.sos selaku Camat Ajibarang sekaligus nara sumber mengatakan, pentingnya perubahan maindset dijajaran perangkat desa semuanya harus menyesuaikan dengan kebutuhan, hal inilah yang mendorong Pembaruan Sistem Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Perangkat Desa selain karena kebutuhan akan Sekdes definitif bagi seluruh desa di Kabupaten Banyumas.
“Setiap Kasi, Kadus dan Kaur harus mengikuti tahapan seleksi, dan peserta dengan nilai tertinggi berhak menjadi Sekdes”, Terangnya.
Selain materi sosialisasi dan pembentukan Pansel, Camat Ajibarang juga menyampaikan terkait Tugas pokok dan fungsi nantinya di struktur organisasi terbaru di Pemerintahan Desa Darmakradenan yang memancing cukup banyak pertanyaan dari hadirin.
Desa Darmakradenan sejak Sekretaris Desa Kistam purna tugas pada Bulan September Tahun 2015, belum ada pengganti Sekdes definitif, selama hampir 1 tahun menggunakan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekdes yang dijabat oleh Kepala Urusan Umum, Tri Susanti.
Dalam sesi pembentukan calon panitia seleksi, Kepala Desa Darmakradenan Harjono telah menunjuk 7 orang dari unsur lembaga desa dan tokoh masyarakat yaitu Drs.H.Rohim,Mpd (BPD), ZE.Joko Yudho Prayitno (BPD), Imam WS (LPMD), Shoimam Shoffan,S.Kom (Karang Taruna), Zulfa M Nur (Tomas), Carwan (Tomas), Ida Yulianti,S.Pd (PKK) dan Julehah, S.A.P (Unsur Perangkat Desa).
Untuk tahap awal Pansel yang direncanakan bekerja untuk promosi jabatan Sekretaris Desa yang proses seleksinya harus diikuti oleh para Kepala Seksi, Kepala Dusun dan Kepala Urusan. Sedangkan satu jabatan yang ditinggalkan oleh Kaur, Kasi dan Kadus diperuntukan proses seleksinya bagi Staf. Setelah itu akan melaksanakan rotasi mutasi jabatan usai sekdes dilantik. (Miftah Ahmad untuk darmakradenan.desa.id).
DARMAKRADENAN.DESA.ID_ Tebing longsor setinggi 20 meter dan sepanjang 30 meter di Grumbul Pegawulan Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, mengancam enam rumah warga di sekitarnya.
Pemerintah desa dan warga terus memantau perkembangan lokasi jalan di atas tebing yang telah mengalami retak sejak Jumat (23/9) lalu. Kadus 1 Desa Darmakradenan, Julehah mengatakan, enam rumah warga yang terancam longsoran tebing dan jalan tersebut adalah milik Pujiono (42), Asmawikarta (76), Wasirin (38), Rasito (44), Mudiarjo (56), dan Solehan (48).
Para penghuni rumah tersebut kini terus diimbau untuk waspada ketika hujan deras turun. Apalagi seperti diketahui, hingga akhir September ini intensitas hujan deras masih saja terjadi.
“Pemerintah desa bersama ketua lingkungan setempat untuk semakin waspada ketika hujan turun. Kami berharap agar potensi longsor susulan dapat diantisipasi. Apalagi dengan kondisi medan tebing yang ada sekarang ini sangat rawan terjadi longsor kembali,” katanya, kemarin.
Terkait dengan kondisi tersebut, pemerintah desa telah melaporkan hal tersebut kepada pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas. Pemerintah desa berharap dinas terkait dapat memberikan bantuan berupa pembangunan talut penahan tebing dan drainase.
Drainase
“Kami berharap agar dalam waktu segera, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan untuk pembanguan talut dan juga drainase. Karena potensi longsor bisa terjadi karena tidak memadainya saluran drainase di lokasi ini,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Julehah, selain Grumbul Pegawulan, sebagian besar wilayah Desa Darmakradenan yang berbukit dan bergunung- gunung dengan kontur tanah cadas, kapur dan liat ini sangat rawan longsor. Untuk itulah kewaspadaan warga terhadap tanah longsor ketika hujan deras terus diupayakan. “Karena memang dengan lokasi pemukiman yang berada di bawah dan di atas tebing, sangat rawan terdampak longsor. (Ip79).
Program Nusantara Mengaji di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, Sabtu (7/5). (Foto: Miftah Ahmad)
BANYUMAS, darmakradenan.desa.id_ Program Nusantara Mengaji di Kabupaten Banyumas dan Cilacap mengkhatamkan Alquran sebanyak 3.350 kali. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat, para santri, aktivis Muslimat, Fatayat NU, serta seluruh Banom NU.
Di Banyumas pembukaan kegiatan Nusantara Mengaji dipusatkan di SMK Maarif NU 1 Ajibarang dan penutupan dilakukan di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok, Sabtu-Minggu, (7-8/5). Selain di tempat tersebut, khataman Alquran dilakukan di gedung muslimat Ranting Jingkang Kecamatan Ajibarang yang di ikuti 52 qori dengan 20 khataman.
Khataman juga dilakukan di setiap Ranting Muslimat NU Cabang Banyumas dan Sokaraja, SMP Ma’arif NU II Ajibarang, termasuk di berbagai Pondok Pesantren termasuk Pondok Pesantren Annajad, Sokawera. Seluruh Ranting Muslimat NU di Banyumas dan Sokaraja akan mengkhatamkan Alquran sebanyak satu kali, menjadi bagian dari keseluruhan khataman serempak di luar 2000 orang yang akan menyelesaikan pembacaan Alquran sejumlah 2.150 kali di seluruh Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, di Kabupaten Cilacap, Nusantara Mengaji dilakukan dengan mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 1.200 kali. Dengan demikian, khataman yang digelar di dua kabupaten tersebut mengkhatamkan Alquran sebanyak 3.350 kali.
Kegiatan di Banyumas dihadiri Bupati Banyumas Achmad Husain beserta jajaran Muspida Kabupaten Banyumas, Pengurus NU Cabang Banyumas dan Sokaraja, MWC NU Ajibarang beserta seluruh badan otonomnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Rektor Perguruan Tinggi di Banyumas seperti Unsoed dan IAIN, Muspika Kecamatan Ajibarang, Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Banyumas, Anggota DPRD Kabupaten Banyumas, dan Anggota DPR RI Siti Mukaromah.
Ketua Panitia Nusantara Mengaji Kabupaten Banyumas, Rofiq Kamilun mengemukakan kegiatan Nusantara Mengaji di Banyumas didahului dengan mujahadah untuk menghormati dan mendoakan seluruh arwah leluhur, para pemimpin dan ulama di Banyumas.
“Para leluhur, para pemimpin, dan ulama harus selalu kita ingat sebagai rujukan semangat dan dedikasi dalam membangun masyarakat. Mereka telah banyak berbuat untuk masyarakat. Sedangkan kita masih baru merangkak untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik. Melalui kegiatan mengkhatamkan Alquran secara bersama-sama ini, harapannya agar apa yang kita lakukan selalu dalam Ridlo-Nya dan membawa manfaat-mashlahah bagi seluruh masyarakat Banyumas,” terangnya.
Perwakilan Cabang GP Ansor Kabupaten Banyumas, Sarwono menambahkan pihaknya menyambut baik dan menginstruksikan kepada anggota ansor dan Banser di Banyumas sampai dengan pimpinan ranting untuk mensukseskan sekaligus mengamankan dalam kegiatan Nusantara Mengaji.
“Sebagai bentuk do’a kita untuk meminta kepada Alloh SWT agar negara RI ini aman, tentram dan damai serta selamat dari berbagai ancaman terorisme dan radikalisme,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achamd Husein dalam sambutannya menyatakan, setiap pagi membaca Alquran dengan artinya dipastikan akan mendapat petunjuk. Dengan membaca Alquran dari setiap ayat akan keluar ruh. “Membaca dengan khusyu dan yakin 100 persen Insya Alloh di Indonesia dan Banyumas akan tentram damai dan gemah ripah loh jinawi,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Siti Mukaromah menyatakan bahwa kegiatan Nusantara Mengaji ini dilakukan sebagai riyadloh bersama dalam rangka mengembangkan kehidupan berbangsa yang sejuk, damai, dan sejahtera lahir batin.
“Kegiatan ini diniatkan bagi kebaikan Bangsa dan Negara lndonesia. Pertama, kita mengingat bahwa para pendiri bangsa bukan hanya mengangkat senjata, mereka juga melakukan riyadloh sepanjang dan setelah era perjuangan,” ujarnya.
Dia menambahkan kegiatan ini merupakan bagian kecil dari apa yang semestinya dilakukan bagi bangsa lndonesia. Selain itu, membangun Bangsa dan Negara bukan hanya dilakukan dalam wujud fisik dan material, melainkan harus dibarengi dengan pengembangan batin dan rohani.
“Sebab itu, melalui kegiatan ini kami berdoa agar lndonesia dan khususnya masyarakat Banyumas serta Cilacap selalu dijaga dari malapetaka dan diselamatkan dari musibah dalam usaha untuk memajukan kehidupan,” terangnya. (Miftah Ahmad/Jil untuk darmakradenan.desa.id).
Saefudin (40) selaku ta’mir masjid bersama dua pelaku saat dimintai keterangan di Mapolsek Ajibarang, Kamis (5/5) . (Foto: Miftah Ahmad untuk darmakradenan.desa.id)
Darmakradenan, PusInfoDarma_ Dua orang warga Desa Merden, Purwonegoro, Banjarnegara yaitu Riyanto (27) dan Padang Ivan Renata (28) nyaris babak belur dihajar massa usai kepergok mencuri perangkat sound sistem di Masjid Nurul Hidayah, Pegawulan Wetan, Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang, Kamis (5/5) siang.
Sebelum tertangkap di Desa Karangbawang dan digelandang ke Mapolsek Ajibarang, kedua pelaku sempat lari dan menjadi kejaran warga. Kedua pelaku diketahui melaksanakan aksi pencurian tiga mikropon di dalam masjid tersebut sekitar pukul 11.30.
Aksi pencurian itu diketahui oleh warga desa setempat setelah melihat lagak pelaku yang cukup mencurigakan. Warga setempat, Dedi Prayitno ( 34) awalnya mengaku melihat dua pemuda tersebut bertingkah mencurigakan dan langsung menghubungi Saefudin (40) yang merupakan ta’mir masjid yang juga ketua RW 3.
“Saya bersama Pak Saefudin kemudian mengintai mereka terlebih dulu dan langsung mengintai. Apalagi aksi mereka masuk ke mushola tersebut karena masih belum diketahui pasti mencuri,” jelasnya.
Setelah beberapa waktu akhirnya pelaku langsung kabur setelah membawa 3 mic dan satu speaker. Melihat itu Saefudin langsung menghubungi warga lainnya. Oleh warga kedua pelaku sempat dihadang warga namun pelaku menggunakan sepeda motor langsung kabur. Wargapun langsung mengadakan pengejaran.
“Mengetahui pencuri itu kabur membawa mik dan speaker, warga langsung melaksanakan pengejaran. Pelaku akhirnya berhasil terkejar dan tertangkap oleh warga usai memasuki jalan kabupaten di Desa Karangabawang,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi aksi massa, Saefudin bersama warga lainnya akhirnya langsung membawanya kedua pelaku, sepeda motor dan barang bukti ke rumah darmakradenan. Kepala Desa Darmakradenan, Harjono kemudian langsung menghubungi aparat Polsek Ajibarang untuk datang ke lokasi.
Kapolsek Ajibarang, AKP I Putu B Krisna melalui Kanit Reskrim Polsek Ajibarang, Ipda Eddy Susianto menyatakan setelah melakukan penyelidikan diketahui sebelum melaksanakan aksinya di Darmakradenan, kedua pelaku juga melaksanakan aksi serupa dengan mencuri satu unit amplifier di Masjid At Taqwa Desa Karanglo Kecamatan Cilongok.
“Kedua pelaku kami limpahkan ke Polsek Cilongok untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Dari tangan pelaku berhasil diamankan barang bukti berupa gunting, charge ponsel, dua buah ponsel, dan obeng. Dari kejadian pencurian tersebut kerugian nominal mencapai sekitar Rp 4,46 juta. (Miftah Ahmad/Susanto untuk darmakradenan.desa.id).